Selasa, 17 Maret 2015

SIFAT KERTAS

Kemampuan produksi cetak umumnya kertas terdiri dari 13 sifat yang di kehendaki dari kemampuan cetak (Ilmu Pengantar Grafika.1995:15) seperti :
1.      Mudah menerima/menyerep tinta.
2.      Tidak mempengaruhi pengeringan dari tinta-tinta yang cetakan pada permukaannya yang meliputi pH kertas, penyerapan, kadar air.
3.      Memiliki kehalusan, kerincian pori-pori yang rapi.
4.      Memiliki sifat reoloogi seperti ; padat, penyatuan, elastis.
5.      Memiliki sifat optis meliputi ; opasitas , colour, derajat putih(brightness), daya kilap.
6.      Memiliki keadaan yang kuat dan tahan terhadap terkelupas.
7.      Tidak terlalu peka terhadap perubahan kelembaban udara.
8.      Tidak memiliki sifat-sifat kimia yang dapat memberi pengaruh terhadap proses cetak.
9.      Mempunyai permukaan yang rata.
10.  Dapat dalam bentuk rol terbungkus dengan rata dan tetap dalam sirkulasi.
11.  Sifat-sifat atau partikel kecil lainnya pada permukaan hendaknya mudah terlepas.
12.  Tidak mengandung bahan yang dapat merusak acuan cetak.
13.  Tidak mudah menimbulkan listrik statis.
Struktur kertas :
1.      Terbuat dari serat sululosa.
2.      Terjalin tidak teratur sehingga tidak homogen.
3.      Bersifat Higrosopis (menyerap air).
4.      Mempunyai dua permukaan yang berbeda kehalusannya, yaitu sisi felt/kempa/halus/atas dan sisi wire/saring/kasar/bawah.
5.      Mempunyai arah serat atau grain terjadi pada kertas karena pada waktu pembuatanannya di mesin kertas, bubur kertas cenderung bergerak satu arah mengikuti jalannnya mesin kertas, berkaitan dengan arah serat atau grain tersebut lembaran kertas ada yang di sebut long grain/MD/Machine Direction dan short grain/CD/Cross Direction).
6.      Mempunyai pori-pori(porens)sebagai daya serap tinta.
MD: searah jalannya mesin kertas/sisi terpanjang lembaran kertas.
CD : arah tegak lurus dari MD/sisi terpendek lembaran kertas.
Cara menentukan serat :
1.      Kertas di robek dan sisi yang rata adalah MD sedangkan yang kasar CD
2.      Dua buah kertas di pegang maka serat MD pada sisi panjang akan lebih lurus.
3.      Kertas di timbang di atas air maka kertas tersebut akan melengkung dan arah lengkung tersebut menunjukkan MD.
4.      Dengan di tekuk, bila bergelombang berarti CD.

JENIS JENIS KERTAS

Kertas (bahan cetakan) dapat dibagi menjadi :

1.      Uncoated
Yang kertas termasuk uncoated antara lain : HVS, HVO, Kertas koran, dll. Uncoated mempunyai sifat penyerapan besar, permukaan yang kasar, mudah terjadi picking (tercabut), PH rendah sehingga lambat kering, dan karena permukaannya bergelombang (tidak rata) maka hasil cetak tidak menimbulkan gloss. Cemani Toka dalam hal ini sudah menyesuaikan tinta untuk kertas uncoated tersebut.

2.      Coated
Yang termasuk kertas coated antara lain : art paper, coated paper mat coated, cast coated, art karton, coated karton. PT Cemani Toka dalam hal ini sudah menyesuaikan tinta untuk jenis-jenis kertas coated.

3.      Non Absorption Paper
Yang termasuk non absorbtion antara lain : Vynil stiker, Yupo, Typex, Gold Foil, Alumunium Foil, art synthetic paper, dll.
Karena jenis ini tidak mempunyai daya serap, maka pengeringan terjadi secara oksidasi penuh. Biasanya timbul masalah set off atau lambat kering. Sehingga perlu penanganan khusus seperti :
a.       Tidak menumpuk hasil cetakan terlalu tinggi.
b.      PH air pembasah tidak terlalu asam (karena akan menghambat oksidasi).
c. Memakai air pembasah seminim mungkin. Hati-hati karena tinta mempunyai pengeringan lebih cepat dari pada tinta biasa, tidak sampai lapisan tinta mengering.
Menurut Dameria (2005 : 98), jenis kertas terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu :
1.      Kertas berdasarkan jenis serat, kertas jenis ini terbagi menjadi 2 (dua) yaitu :
a.        Kertas mengandung kayu (mekanik), dengan ciri-ciri :
·         Terdiri dari serat mekanis.
·         Tidak tahan disimpan lama.
·         Mudah berubah warna jika terkena matahari contoh : koran, HHI.
b.      Kertas bebas kayu (kimia), dengan ciri-ciri :
·         Terdiri dari serat kimia
·         Tahan disimpan lama contoh : HVS, HVO

2. Kertas berdasarkan pekerjaan akhir, yaitu :
a.       Kertas coated, dengan ciri-ciri :
·         Terdiri dari kertas dasae dan lapisan kapur dengan bahan perekat
·         Permukaannya halus dan mengkilap (gloss)
·         Daya serap terhadap minyak lemah contoh : art paper, kunsdruk

b.      Kertas uncoated, dengan ciri-ciri :
§  Tidak diberi lapisan kapur, - permukaan kertas kasar tapi bisa juga dihaluskan.
§  Daya serap terhadap minyak kuat contoh : koran,HHI, HVS, HVO.

3. Kertas berdasarkan penggunaannya, yaitu :
a.       Kertas cetak, seperti HVO, koran, art paperb. Kertas tulis, seperti HVS,
b.      Kertas gambar.
c.       Kertas bungkus, seperti cassing, kertas sampul, kertas Samson


d.      Kertas khusus, seperti kertas uang, kertas sigaret, kertas tisue.

PROSES PEMBUATAN KERTAS

Pada umumnya bahan untuk membuat kertas adalah serat kayu (fiber), serat kayu yang di gunakan memiliki kriteria seperti memiliki panjang dan kekuatan serat tertentu berasal dari pohon dengan jangka panen yang pendek. Secara garis besar pembuatan pulp (bubur serat) terbagi menjadi beberapa tahapan :
1.      Debarking
Setelah kayu di ambil dari hutan, kayu tidak dapat langsung di olah/di proses, kayu harus di kupas terlebih dahulu dan di pisahkan dari kulitnya, kulit kayu ini dapat di jadikan bahan bakae pembuat pulp.
2.      Chipping
Pada proses ini, kayu yang sudah tidak mengandung kulit kayu di potong-potong ukuran panjang 2 cm.
3.      Cooking
Potongan kayu tersebut kemudian di masak di dalam tungku dan di campurkan dengan bahan kimia, juga sampai air menjadi bubur serat (pulp).
4.      Cleaning
Proses ini bertujuan untuk membuang semua kotoran dan sisa kulit kayu , pulp di cuci dengan air kemudian di bleaching, di cuci kembali dan di bleacing untuk kua kalinya dengan bahan pemutih.
5.      Refining
Dalam proses ini, serat kayu di tempa untuk mendapatkan panjang serat yang tepat, proses ini juga penting untuk menyusun serat agar saling terikat satu sama lain.
6.      Mixing
Pulp yang telah di haluskan di masukkkan ke dalam mesin pengaduk dan di tambahkan ratusan liter air. Di dalam taahapan ini pula di tambahkan filter bahan kimia, sizing, dan dyes yang bertujuan untuk memberikan warna, kekuatan dan tampilan akhir kertas yang diinginkan.
7.      The Wet
End Pulp melewati pipa untuk menuju breast box, bagia awal mesin pembuat kertas yang berhubungan dengan wire.
8.      The Wire
Kawat ini sangat fleksible dan dapat bergerak/ bergetar sepanjang prosesnya/alurnya.
9.      Press Roll
Di akhir tahapan wire, kertas di bawa menggunakan ban berjalan melewati rol yang dapat mengeluarkan lebih banyak air lagi dan menekan serat untuk semakin menyatu.
10.  The Dry End
Di tahapan ini, kertas melewati silinder bersuhu tinggi yang memastikan kertas benar-besar kering.
Dalam proses pembuatan kertas , ada tiga jenis pulp yaitu :
1.      Pulp mekanik
Pulp mekanik di buat dengan mengerinda kayu dan pulp ini masih mengandung lignin (zat kayu). Pembuatan dengan cara mekanik tidak memerlukan biaya yang besar, sifat dari pulp mekanik antara lain :
a.       Bulky tinggi dan kaku.
b.      Opasitas tinggi dan kekuatannya rendah.
c.       Ketahanan terhadap sinar (lighfastness) rendah.
d.      Brightness rendah.
2.      Pulp kimia
Pulp kimia di peroleh dengan memecahkan lignin dari serat menggunakan bahan kimia sehingga lignin lemah dan mudah untu di pisahkan pada saat pencucian. Untuk pulp kimia, terdapat dua proses yang bisa di lakukan untuk mendapatkan pulp yaitu:
a.       Proses basa/alkali yaitu menggunakan proses ulfate dan memerlukan instalasi mesin yan mahal.
b.      Proses asam menggunakan magnesium bisulfit.
3.      Pulp daur ulang (deinked)


Yaitu pulp yaitu pulp yang berasal dari kertas baik pada awalnya terbuat dari pulp mekanik ataupun pulp kimia. Dengan mencampurkan kertas bekas dengan air dan menghancurkannya sehingga membuat ikatan hidrogen pada kertas putus dan pada akhirnya serat terlepas/terpisah.

DEFINISI KERTAS

Kertas (bahan cetakan) adalah merupakan bahan yang sangat penting di dalam pekerjaan cetak sehingga penyesuaian kualitas dari kertas (bahan cetakan) akan sangat dominan di dalam menentukan/menghasilkan kualitas cetak,
Menurut buku Leksikon Grafika (1997:105) “Kertas adalah lembaran tipis hasil kempaan yang terdiri dari serat (tumbuh-tumbuhan, kadang-kadang air mineral, hewan, dan sintetik) terbentuk pada saringan halus dari suspensi air dalam mesin pembuat kertas dan di tambahkan bahan-bahan penolong/bahan pengisi,perekat, pengikat dan lain-lain di tambahkan untuk memperoleh sifat-sifat tertentu pada kertas bila di kombinasikan dengan keadaan jalinan seratnya”.

SEJARAH KERTAS

Kata kertas (paper) berasal dari bahasa mesir, yaitu papyrus yang merupakan bahan yang di gunakan oleh bangsa Mesir untuk menulis. Kertas modern pertama kali di perkenalkan di Cina pada abad ke-2 SM dan kemudian penggunaan kertas ke dunia Islam dan memasuki tahap produksi massal dipertengahan Eropa pada abad ke 13 M.

Penemu pertama kali dari Cina adalan Cai Lun, mesin pembuat kertas pertama kali digerakka oleh tenaga air dan perkembangan industri produksi kertas pada abad ke-19 M menyebabkan perubahan dunia, diikuti dengan semakin murahnya pertukaran melalui surat, koran dan buku untuk pertama kalinya di dunia. Pada tahun 1844 M, investor perkembangan Kanada, Charles Fenerty dan infestor kebangsaan Jerman, F.G. Keller menemukan mesin mesin pembuat kertas dan proses pengolahan pulp kayu menjadi kertas.